![]() |
Resmi Tiga sertifikat akreditasi diterima Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin, yang diserahkan perwakilan lembaga akreditasi LAPRIDA dan GSS kepada Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda |
BOMINDONESIA.COM, BANJARMASIN - Resmi Tiga sertifikat akreditasi diterima Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin, yang diserahkan perwakilan lembaga akreditasi LAPRIDA dan GSS kepada Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda.
Kemudian, Hj Ananda menyerahkan kepaada PMI Kota Banjarmasin meliputi Akreditasi Unit Donor Darah (UDD), Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO 27001.
Hal itu upaya peningkatan mutu dan keamanan layanan, pada Kamis (17/4/2025), digelar di Venus Ballroom, Galaxy Hotel Banjarmasin.
Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda, turut mengapresiasi pencapaian PMI Banjarmasin. “Sertifikasi ini membuktikan prosedur di UDD sudah berjalan sesuai standar. ISO 9001 dan ISO 27001 adalah capaian luar biasa. Sekarang tinggal bagaimana kita mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut. Pemerintah Kota (HM Yamin HR-Hj Ananda) mendukung PMI Banjarmasin,” tuturnya.
Menyinggung rencana jangka panjang soal kantor PMI yang saat ini masih meminjam dari PMI Provinsi, Ia mengakui, ada wacana tukar guling lahan antara Pemerintah Kota Bnajarmasin dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Harapan kami, jika gubernur berkenan, mungkin bisa diberikan secara cuma-cuma, mengingat peran PMI sangat vital untuk masyarakat,” tandas mantan Ketua DPRD Kota Banjarmasin ini.
Ketua PMI Kota Banjarmasin H Rusdiansyah memastikan, layanan PMI Banjarmasin sangat baik. “Kami sudah memiliki lokasi layanan di 5 kecamatan,” ungkapnya.
Untuk itu, Ia berharap, penyediaan darah terus stabil dan PMI Banjarmasin optimal dalam pelayanannya. “Tonggak penting bagi PMI Kota Banjarmasin dalam memperkuat tata kelola, keamanan data, dan mutu pelayanan secara menyeluruh,” paparnya.
Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin, A Ramadhan Supit, menyambut baik pencapaian ini dan menyatakan bahwa akreditasi dan sertifikasi ISO menjadi bukti bahwa kualitas darah PMI telah memenuhi standar nasional.
“Dengan akreditasi ini, kami semakin yakin darah yang kami distribusikan benar-benar bebas dari empat penyakit menular. Target kami berikutnya adalah memperoleh sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), agar limbah plasma bisa dimanfaatkan untuk bahan baku obat seperti albumin dan faktor 8, yang selama ini dikirim ke Korea,” ucap Ramadhan.
Namun, eks anggota DPRD Kota ini, juga menyampaikan kendala terkait fasilitas. Saat ini, lokasi UDD masih menumpang dan perjanjian pinjam pakai hanya berlaku per tahun. Untuk memenuhi syarat CPOB, lokasi harus dijamin tidak berpindah minimal lima tahun.
“Kami sedang berupaya mendapatkan pinjam pakai jangka panjang dari PMI Provinsi atau Pemerintah Provinsi. Dari segi kesiapan, kami sudah siap, bahkan personel kami pun siap dilatih dan disertifikasi,” tambahnya.
Direktur RSI Sultan Agung Banjarbaru, Rifqiannor, mengapresiasi atas pencapaian ini. Pentingnya kerja sama yang telah terjalin lama antara rumah sakit dan PMI dalam penyediaan darah.
“Kami sangat bangga karena PMI sudah tersertifikasi. Kebutuhan darah memang sangat penting dan selalu meningkat. Dengan adanya sertifikasi ini, kami berharap pelayanan dapat lebih maksimal. Kami rutin berkoordinasi dengan PMI Kota Banjarmasin, Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar untuk menjamin ketersediaan darah. Bahkan, setiap tiga bulan kami mendorong karyawan untuk donor darah guna menambah stok,” jelasnya.
Selama ini PMI selalu memenuhi permintaan darah, katanya, meski sempat ada kekurangan saat bulan Ramadan karena minimnya kegiatan donor. (adh/tim)
Follow Google News Portal Banua dan Ikuti Berita Berita Lainnya