Fenomena Gurun Atacama yang Menarik Wisatawan
PORTALBANUA.COM - Gurun Atacama terletak di Amerika Selatan, terutama di Chili utara. Gurun ini membentang di sepanjang pantai Pasifik, berbatasan dengan Pegunungan Andes di timur. Meskipun sebagian kecil wilayahnya juga mencakup Peru, Bolivia, dan Argentina, bagian terbesarnya berada di Chili.
Gurun Atacama terkenal sebagai gurun terkering
di dunia, dan lokasinya yang berada di antara dua pegunungan menciptakan efek
bayangan hujan yang menyebabkan curah hujan yang sangat rendah, menurut situs
web perjalanan Cascada.
Gurun Atacama juga terkenal dengan destinasi seperti Valle de la Luna, Valle de Marte, Salar de Atacama, dan El Tatio Geysers. San Pedro de Atacama menjadi pusat wisata sekaligus tempat tinggal masyarakat Atacameño.
Kesamaan permukaan Atacama dengan Mars membuatnya digunakan NASA untuk uji coba rover. Wilayah ini juga menjadi lokasi observasi astronomi kelas dunia seperti Atacama Large Millimeter Array dan Extremely Large Telescope.
Keunikan
ini membuat Gurun Atacama tak hanya menjadi ikon Chile, tetapi juga salah satu
lokasi penelitian, pariwisata, dan observasi langit paling penting di dunia.
Meski kering, kehidupan tetap ada berkat camanchaca atau kabut pantai yang membawa kelembapan dari Samudra Pasifik. Kabut ini membantu tumbuhan dan lumut langka bertahan hidup.
Selain itu, terdapat
akuifer atau lapisan atau sedimen permukaan tanah Atacama yang menjadi sumber
air bagi pertanian lokal.
Ketika hujan langka terjadi akibat fenomena El Nino, gurun ini
memunculkan Atacama Desert Bloom atau fenomena mekarnya bunga di Gurun Atacama
setelah hujan langka.
Fenomena
ini menarik ribuan wisatawan untuk mendatangi gurun tersebut. (adh/tim)