Pelatihan Kewirausahaan Marketing & Keuangan APJI Kalsel

Pelatihan Kewirausahaan APJI di Kota Banjarmasin

 

PORTALBANUA.COM- BANJARMASIN

Pelatihan Kewirausahaan (Marketing & Keuangan) Asosiasi Pengusaha Jasaboga  Indonesia (APJI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel)  diikuti 30 peserta dari  kelompok usaha catering dan rumah makan.

Ketua APJI Kalsel H Aftahuddin menyebutkan, pelatihan kewirausahaan upaya meningkatkan kompetensi anggota melalui berbagai pelatihan kewirausahaan digelar secara konsisten.

“Hari ini, kita kedatangan DPP APJI. Jadi sekalian dibikin kegiatan agar bisa berbagi pengalaman. Bagaimana cara mengembangkan usaha catering dan rumah makan agar selalu berkembang dan bertahan hingga sekarang,” ujarnya, di Cafe Kota Banjarmasin, Rabu (15/3/2023).

Baca Juga: Hiswana Migas Kalsel: Ketersedian dan Stok LPG Aman, Jelang

Menurutnya, APJI Kalsel secara konsisten memberikan ruang ke anggota untuk memperkenalkan produk yang dijual ke mitra kerja, baik di sektor swasta maupun pemerintahan.

“Jadi setiap acara,termasuk hari ini ada 30 peserta. Kita selalu perkenalkan produk yang dijual oleh anggota APJI. Tujuannya, supaya suatu saat mitra kerja membutuhkan, mereka bisa membelinya dari anggota APJI saja,” tandasnya.

Ketua Bidang Diklat Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (DPP APJI) Fitri Kusumowardani mengingatkan, pentingnya manajemen usaha yang baik serta profesional dalam bisnis catering dan rumah makan.

Ketua APJI Kalsel H Aftahuddin

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2023, UPZ Bank Kalsel Berbagi ke Warga

“Manajemen yang baik dan professional, maka bisa menghitung benar-benar usaha kita. Apakah benar untung atau rugi? Manfaat lainnya kita bisa mengembangkan usaha menjadi lebih besar,” papar Ketua Koperasi Harum Manis Bersatu ini.

Membuat usaha memiliki manajemen yang baik dan profesional, tentu  harus dilakukan, dengan mencatat segala pemasukan dan pengeluaran usaha. “Jadi kalau perlu dipisahkan antara keuangan usaha dan pribadi,” bebernya.

Penting juga pengawasan mulai dari pembelian bahan baku, saat melakukan produksi hingga saat melakukan pengantaran pesanan ke pelanggan.

Baca Juga: Mobil Mungil ini Senggol Avanza dari Mobil Terlaris RI

 “Yang sering kali terjadi kebocoran pengeluaran kalau di bisnis catering dan rumah makan itu adalah saat membeli bahan baku dan produksi. Jadi kalau bahan baku usul saya beli langsung ke suplier saja agar harganya lebih bisa dipertanggungjawabkan dan stoknya konsisten. Sedangkan untuk produksi di tempat pengolahannya dipasangi CCTV agar pengawasan bisa lebih optimal,” tuturnya.

Terakhir, sambungnya, terus melakukan pembenahan dan pengembangan produk secara konsisten. “Kalau perlu sesama anggota APJI harus saling memberikan saran dan pendapat tentang produk makanan yang dijual oleh sesama anggota,” ujarnya.

Sebab itu, Ia berharap, anggota APJI untuk saling tukar saran dan pendapat mengenai produk yang dijualnya. (ad/brt/tim)

Follow Google News Portal Banua dan Ikuti Beritanya 

 

0 Komentar