Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Kalimantan Selatan

Update Bulanan OJK Kalsel Terkait Perkembangan Sektor Jasa Keuangan di Kalimnatan Selatan

BANJARMASIN, PORTALBANUA.COM - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menilai kinerja lembaga jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Selatan tetap terjaga di Tengah dinamika negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Juga: Digelar 7 Agustus 2025, Rektor: Wisuda ke-125 ULM Tetap Sesuai Jadwal

“Kinerja intermediasi bank umum konvensional stabil dengan profil risiko yang terjaga, yaitu kredit tumbuh 20,84 persen yoy di Mei 2025 (April 2025:18,40 persen yoy) menjadi Rp81,3 triliun,” ujar Agus Maiyo dalam update bulanan OJK, Selasa (29/7/2025).

Menurutnya, Pertumbuhan kredit didominasi oleh kredit investasi sebesar 54,12 persen yoy dengan outstanding Rp22,82 triliun. “Secara spasial, penyaluran kredit terbesar kepada masyarakat kota Banjarmasin dengan nominal Rp52,96 triliun, atau setara 65,09 persen dari total kredit,” tambahnya.

Sedangkan berdasarkan jenis penggunaan, kredit di Kalsel didominasi oleh kredit Produktif sebesar 61,76 persen dari total penyaluran 81,37 triliun.

Baca Juga: Digelar 7 Agustus 2025, Rektor: Wisuda ke-125 ULM Tetap Sesuai Jadwal

Sementara itu, penyaluran kredit kepada UMKM di Kalimantan Selatan tumbuh sebesar 2,10 persen yoy (Rp23,32 triliun) dengan penyaluran tertinggi disalurkan pada sektor Transportasi (Rp1,67 triliun). “Meskipun pertumbuhan penyaluran kredit UMKM di Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan yang terendah di Regional Kalimantan, namun kondisi saat ini telah membaik dari sejak April 2025 (-2,12 persen yoy),” jelasnya.

Ia menyebut, pertumbuhan DPK yang tinggi ditopang oleh deposito yang tumbuh sebesar 27,19 persen yoy atau sebesar Rp17,72 triliun. Secara spasial, pangsa DPK terbesar berada di Kota Banjarmasin sebesar Rp54,68 triliun atau memiliki porsi 58,11 persen dari total DPK.

Baca Juga: Digelar 7 Agustus 2025, Rektor: Wisuda ke-125 ULM Tetap Sesuai Jadwal

Senada dengan bank umum, sambungnya, perbankan syariah juga menunjukkan angka pertumbuhan positif. Aset, DPK, dan Kredit secara berurutan tumbuh sebesar 11,77 persen yoy, 7,42 persen yoy, dan 11,51 persen yoy. Intermediasi perbankan cukup baik dengan FDR 106,31 persen serta profil risiko relatif masih terjaga dengan rasio NPF Nett 0,58 persen.

“Jika melihat dari sisi perkembangan BPR/S, di Kalimantan Selatan menunjukkan angka pertumbuhan positif. Aset, DPK dan Kredit secara berurutan pada angka 12,10 persen yoy, 11,82 persen yoy, dan 18,02 persen yoy. Adapun LDR berada di angka 90,35 persen dan NPL 2,57 persen,” imbuhnya. (adh/tim)

Follow Portal Banua di Google News

 

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak