![]() |
Forum Kerukunan dan Pemerhati Warga Kalimantan (FKPWK) Kalimantan Selatan (Kalsel) |
PORTALBANUA.COM, KANDANGAN - Mendukung program Swasembada Pangan Nasional, Forum Kerukunan dan Pemerhati Warga Kalimantan (FKPWK) Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama DPC FKPWK Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menggelar aksi nyata dengan melakukan penanaman jagung di Desa Taluk Aman Sungai Kupang, Kandangan, Rabu (23/7/2025).
Baca Juga: Pertamina Kembali Gelar PGTC 2025
Bagian upaya FKPWK dalam memperluas gerakan ketahanan pangan di berbagai daerah Kalimantan Selatan. Total lahan yang dikelola untuk penanaman mencapai 2,5 hektare, termasuk lahan kerja sama dengan Polres Hulu Sungai Selatan (HSS) seluas 1 hektare di Desa Madang, dan 0,5 hektare yang saat ini siap panen di Taluk Aman.
Sekretaris FKPWK Kandangan Salman Al Farisi (akrab disapa Gusdur), mengungkapkan wilayah tersebut telah mengalami lima kali panen padi sebelumnya, dan kini tengah difokuskan pada komoditas jagung. "Masa panennya sekitar satu bulan lagi. Jagung ini kita jual ke pasar lokal maupun ke luar daerah, bahkan sampai ke Palangkaraya. Sudah lima kali pengiriman dilakukan," ucapnya.
Baca Juga: Pertamina Kembali Gelar PGTC 2025
Ketua Umum FKPWK Kalimantan Selatan (Kalsel) Adv. H. Rachmad Fadillah, SH, mengapresiasi tinggi terhadap inisiatif jajaran DPC Kandangan. “Apa yang dilakukan DPC HSS ini bisa menjadi role model dalam mendukung ketahanan pangan. Mereka berencana menanam jahe, yang punya potensi ekonomi tinggi dan bisa mencegah masyarakat menjual lahannya kepada pihak lain seperti perusahaan tambang,” ujarnya.
Menurut Rachmad, FKPWK Kalsel menggandeng universitas dan instansi pertanian guna memperkuat pelatihan serta pengembangan kompetensi kader muda di bidang pertanian. “Gerakan ini dapat direplikasi di daerah lain melalui sinergi yang lebih luas bersama pemerintah dan Masyarakat,” bebernya.
Baca Juga: Pertamina Kembali Gelar PGTC 2025
Pembina FKPWK Kalsel Junaidi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kegiatan ini sejalan dengan semangat pemerintah dalam membangun ketahanan pangan dari desa. Ini bagian pendidikan ekonomi berbasis masyarakat,” imbuhnya. (adh/tim)
Follow Portal Banua di Google News